Pada
beberapa jenis ikan, khususnya dari famili skombroidae yang memiliki daging
merah, kerusakan oleh aktivitas bakteri maupun enzim dapat menghasilkan racun
yang disebut skombrotoksin. Skombrotoksin adalah toksin yang dihasilkan oleh
aktifitas bakteri terutama pada ikan-ikan famili skombroidae seperti tuna,
cakalang, tongkol, marlin, mackerel dan sejenisnya. Senyawa yang bersifat racun
tersebut adalah histamin atau 2-(1H-imidazol-4-yl)ethanamine, yang merupakan
suatu senyawa hasil perombakan asam amino bebas histidin.
Kandungan histamin pada ikan yang masih segar
umumnya di bawah 10 mg/100 g, pada kadar histamin antara 50 – 100 mg/100 g,
ikan umumnya sudah dianggap berbahaya dan dapat mengakibatkan keracunan pada
orang yang peka. Bila histamin telah terbentuk dalam pangan sewaktu proses
penanganan, maka histamin tidak dapat hilang atau berkurang walaupun bahan
pangan telah diproses lebih lanjut atau dimasak pada suhu tinggi, sehingga
potensial membahayakan kesehatan manusia. Beberapa negara telah menetapkan
batasan kandungan histamin pada produk-produk perikanannya, misalnya Amerika
Serikat, Swedia dan Chekoslovakia menetapkan kandungan histamin maksimal 50
mg/100 g sedangkan Uni Eropa (UE) menetapkan batas maksimal kandungan histamin
pada bahan makanan sebesar 20 mg/100 g.
Test Kit Uji Kandungan Histamin didesain
sebagai peralatan uji sederhana dan mudah yang dapat dapat digunakan mendeteksi
keberadaan histamin pada bahan makanan, termasuk produk perikanan, baik bentuk
padat atau cair sehingga dapat dengan mudah digunakan para personil badan
pengawasan mutu untuk pengawasan mutu (kandungan histamin), khususnya ikan yang
berdaging merah.
Test Kit Uji Kandungan Histamin dapat
digunakan untuk mendeteksi keberadaan histamin pada bahan uji dengan minimal
deteksi 20 ppm sehingga dapat direkomendasikan sebagai alat uji cepat kandungan
histamin karena level deteksinya memenuhi standar bahan makanan (khususnya ikan
atau sefood) menurut standar Uni Eropa.
Dengan metode pewarnaan yang digunakan dalam
alat ini maka tidak diperlukan instrumentasi dan keahlian khusus dalam
menggunakan Test Kit Uji Kandungan Histamin.
Dengan Test Kit Uji Kandungan Histamin maka
bea analisis histamin dapat ditekan karena Test Kit Histamin ini dapat
diproduksi dengan harga yang lebih murah dari produk serupa (50% dari harga
test kit serupa). Harga test kit histamine dari luar negeri berkisar 4-5 juta
rupiah untuk 100 kali uji sedangkan harga Test Kit Uji Kandungan Histamin
(HistakitTM) hanya 1 juta rupiah untuk 50 kali uji.
PENGERTIAN
-
Test Kit Uji Kandungan Histamin (HistakitTM) Satu set test kit untuk mendeteksi
kandungan histamin pada produk makanan berbentuk padat atau cairan yang berupa
kemasan berisi tiga botol reagen; Reagen A Reagen B, dan Reagen C; satu pak
bebuahrisi 5 kolom silica SampliQ Si-SCX; satu buah botol kaca bening untuk
pengujian dan dilengkapi dengan satu syringe dengan volume 5-10 ml untuk
mengambil larutan uji dalam jumlah yang diinginkan.
-
Reagen Cairan larutan kimia yang disediakan dalam satu kemasan tertentu pada
Test Kit Uji Kandungan Histamin.
-
ppm Satuan konsentrasi yang menunjukkan jumlah 1 bagian ukuran bahan tersebut
per 1.000.000 bagian ukuran bahan uji.
-
Histamin Senyawa yang bersifat racun yang dalam bahasa inggris disebut histamin
atau 2-(1H-imidazol-4yl)ethanamine, yang merupakan suatu senyawa hasil
perombakan asam amino bebas histidin yang biasanya ada pada kelompok ikan
skombroid seperti tuna, cakalang, marlin, dan sardin, maupun yang termasuk
dalam kelompok nonskombroid seperti mahi-mahi (Coryphaena hippurus) dan dolpin.
Histidin diubah menjadi histamin oleh enzim histidine decarboxylase yang
dihasilkan oleh bakteri-bakteri pembentuk histamin.
RINCIAN
DAN APLIKASI TEKNIS
Rincian
pengujian kandungan histamin mengunakan histakit
Persiapan
reagen uji (untuk 5 kali pengujian)
Sebanyak 10 tetes (±0,5 ml) Reagen A dan 10
tetes (±0,5 ml) Reagen B dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu dikocok
sebentar dan dibiarkan 5 menit dalam wadah yang berisi es curah untuk
mendinginkan.
Selanjutnya ditambahkan 1,2 ml Reagen B dan
setelah 5 menit lalu ditambahkan aquades (air aqua) dingin sampai volume 10 ml
dan dibiarkan dalam wadah berisi es selama 15 menit sebelum digunakan. Reagen
ini disebut Reagen uji.
Reagen harus disimpan dalam almari es jika
tidak langsung digunakan (pada suhu rendah dapat bertahan selama 12 jam).
Ekstraksi
histamin dari bahan uji
Ekstraksi
histamin dari bahan ikan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan Tri
Chloro Acetic Acid (TCA) atau dengan metanol.
Ekstraksi
menggunakan TCA
1.
Daging ikan (bahan uji) ditimbang sebanyak 10 gram dan di tambah dengan 100ml
TCA 2,5% kemudian diblender sampai homogen
2.
Larutan disaring dengan kertas saring Whatman No.1
3.
Filtrat dinetralkan dengan KOH 1N sampai pH 7 menggunakan kertas pH
4.
Sebanyak 5 ml filtrat dimasukkan ke dalam cartridge SampliQ dan dibiarkan
terelusi(tidak ditampung)
5.
Bilas cartridge dengan 4 ml buffer asetat (tidak ditampung)
6.
Cartridge dielusi dengan 3 ml HCl 0,2N, hasil elusi ditampung (elusi dilakukan
3 kali,selanjutnya hasil tampungan ini disebut
EKSTRAK
SAMPEL)
Ekstraksi
menggunakan Metanol
1.
Daging ikan (bahan uji) ditimbang sebanyak 10 gram dan ditambah dengan 100 mlMetanol
dan diblender sampai homogen
2.
Larutan disaring dengan kertas saring Whatman No.1
3.
Filtrat dinetralkan dengan KOH 1N sampai pH 7 (cek dengan kertas pH)
4.
Selama 5 ml ekstrak hasil saringan ke dalam cartridge SampliQ dan dibiarkan
terelusi(tidak ditampung)
5.
Cartridge dibilas dengan 4 ml buffer asetat (tidak ditampung)
6.
Cartridge dielusi dengan 3 ml HCl 0,2N, hasil elusi ditampung (elusi
dilakukansebanyak 3 kali, selanjutnya hasil tampungan ini disebut EKSTRAK
SAMPEL)
Pengujian
adanya histamin
1.
Sebanyak 5 ml Reagen C dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambah dengan2
ml Reagent uji secara perlahan
2.
Diambahkan 1 ml EKSTRAK SAMPEL kemudian dikocok perlahan dan dibiarkan selama
15 menit pada suhu ruang sambil diamati perubahan warna yang terjadi. Warna
merah muda sampai merah bata yang terbentuk merupakan indikasi keberadaan
histamin pada bahan yang diuji. Prediksi konsentrasi histamin dalam bahan uji
dapat dilakukan dengan membandingkan intensitas warna yang terjadi dengan warna
yang diperoleh jika menggunakan larutan standar histamine. Prediksi kasar juga
dapat dilakukan dengan membandingkan warna yang terbentuk dengan tabel warna
dari beberapa konsentrasi yang disertakan dalam paket test kit histamin.
KEUNGGULAN
TEKNOLOGI 1. Test Kit Histamin ini dapat diperoleh dengan harga yang lebih
murah dari produkserupa. 2. Dapat digunakan dengan mudah dan uji semi
kuantitatif kandungan histamin dapat dilakukan lebih cepat (butuh waktu sekitar
1 jam). 3. Dapat mendeteksi sampai level kandungan histamin 20 ppm sehingga
dapatdirekomendasikan sebagai alat uji cepat kandungan histamin karena level
deteksinya memenuhi standar bahan makanan (khususnya ikan atau seafood) menurut
standar Uni Eropa. 4. Dapat menguji semi kuantitatif kandungan histamin lebih cepat
(butuh waktu sekitar 1 jam). 5. Dengan aplikasi silica SampliQ Si-SCX saat
preparasi maka analisis histamin akanlebih akurat. 6. Tidak memerlukan
investasi peralatan uji seperti GC/LC, spektrofotometri ataufluorometri yang
memerlukan keahlian khusus dan bea perawatan alat yang sangat mahal
LOKASI
REKOMENDASI
Teknologi
ini direkomendasikan digunakan di daerah sentra produksi ikan pelagis besar,
khususnya tuna, untuk menjaga kualitas ikan yang didaratkan. Pada
industri-industri pengolahan ikan yang berbahan baku ikan pelagis besar, test
kit ini dapat digunakan sebagai skrining awal pada bahan baku yang akan diuji
secara kuantitatif di laboratorium, karena uji tes kit ini bersifat semi
kuantitatif.
KEMUNGKINAN
DAMPAK NEGATIF
Tidak
ada dampak negatif karena pengujian tidak merusak produk yang diuji, dan test
kit tidak membahayakan penguji.
KELAYAKAN
FINANSIAL
Biaya pengujian kualitatif/semi kuantitatif
histamin pada laboratorium uji berkisar Rp. 100.000,00 – Rp. 200.000,00 dan
cukup besar jika bahan yang akan diuji jumlahnya banyak. Dengan menggunakan Tes
Kit Uji Kandungan Histamin (HistakitTM) dengan harga Rp. 1.000.000,00 untuk 50
sampel maka bea analisis histamin yang diperlukan hanya Rp. 20.000,00 per
sampel.
Test Kit Histamin ini dapat diproduksi dengan
harga yang lebih murah dari produk serupa. Harga test kit histamin dari luar
negeri berkisar 4-5 juta untuk 100 kali uji sedangkan harga Test Kit Uji
Kandungan Histamin (HistakitTM) hanya 1 juta untuk 50 kali uji. Komponen
termahal adalah kolom SampliQ Si-SCX yang masih harus diimpor.
TINGKAT
KOMPONEN DALAM NEGERI
Sekitar
50% bahan yang digunakan untuk pembuatan Test Kit Uji Kandungan Histamin
(HistakitTM) dapat diproduksi di Indonesia sehingga 50% produk ini dapat
menggunakan komponen dalam negeri.
SPESIFIKASI
Test
kit uji ini berupa satu set test kit untuk mendeteksi residu histamin pada
makanan dalam bentuk padat atau cairan, yang terdiri atas tiga botol reagen;
Reagen A dengan botol volume 5-7 ml yang berisi larutan sulfanilic acid 0,9%
dalam HCl 4% (w/v), Reagen B dengan botol volume 10-12 ml yang berisi larutan
sodium nitrite 5% (w/v), Reagen C dengan botol volume 100-110 ml yang berisi
larutan sodium karbonat 1,1% (w/v); satu pak kolom silica SampliQ SiSCX (5
pcs); 1 buah b otol kaca b e n i n g u n t u k p e n g u j i a n d a n
dilengkapi dengan satu syringe dengan v o l u m e 5 - 1 0 m l untuk mengambil
larutan uji dalam jumlah tertentu serta 1 lembar petunjuk c a r a p e n g u j i
a n , s e h i n g g a d a p a t digunakan untuk pengujian histamin di
laboratorium tanpa h a r u s d i d u k u n g k e t e r s e d i a a n Gambar 1.
Tes kit uji histamin p e r a l a t a n spektrofotometer, spektrofluorometer
atau GC atau pun HPLC. Test kit ini dapat digunakan untuk menganalisis 50
sampel. Satu set test kit untuk mendeteksi kandungan histamin pada produk
makanan berbentuk padat atau cairan yang terdiri atas tiga botol reagen; Reagen
A dengan botol volume 5-7 ml yang berisi larutan sulfanilic acid 0,9% dalam HCl
4% (w/v), Reagen B dengan botol volume 10-12 ml yang berisi larutan sodium
nitrite 5% (w/v), Reagen C dengan botol volume 100-110 ml yang berisi larutan
sodium karbonat 1,1% (w/v); satu pak kolom silica SampliQ Si-SCX (5 pcs); 1
buah botol kaca bening untuk pengujian dan dilengkapi dengan satu syring dengan
volume 5-10 ml untuk mengambil larutan uji dalam jumlah tertentu.
Sumber:
Riyanto
R., dan Dwiyitno, 2013. Test Kit Histakit untuk Menguji Kandungan Histamin pada
Produk Perikanan. Buku Rekomendasi Teknologi Kelautan dan Perikanan 2013. Badan
Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan – Kementerian Kelautan dan
Perikanan, Jakarta.
No comments:
Post a Comment